BDKSURABAYA –Peserta pelatihan dasar (Latsar) golongan III Kementerian Agama (Kemenag) yang saat ini berada dalam tahap akhir dari distance learning, sedang mengikuti seminar rancangan aktualisasi (RA). Seminar tersebut sebagai langkah awal sebelum peserta sebelum menjalani aktualisasi di tempat kerja pada tanggal 29 Agustus 2022 (26/08/2022).
Pada seminar yang diselenggarakan secara virtual melalui zoom tersebut, peserta memaparkan rancangan aktualisasi di hadapan mentor, penguji dan coach. Mentor yang biasanya adalah atasan langsung dari peserta Latsar, berperan dalam memberikan dukungan atas rancangan aktualisasi dari peserta, sedangkan penguji menilai kelayakan rancangan aktualisasi dari peserta.
Dalam menggali permasalahan yang dicantumkan dalam rancangan aktualisasi, para peserta menggunakan beberapa alat analisis isu yaitu, AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan), Urgency, Seriousness Growth (USG) dan fish bone (tulang ikan).
Aktual dalam analisis AKPK mengandung makna bahwa isu yang diangkat benar-benar terjadi dan sedang menjadi pokok perbincangan. Kekhalayakan berarti bahwa isu tersebut menyangkut kebutuhan banyak orang. Problematika, yang mengandung makna bahwa isu tersebut mempunyai dampak yang kompleks yang memerlukan pemecahan dengan segera. Kelayakan, berarti bahwa isu tersebut relevan, logis, realistis dan dapat dipecahkan.
Untuk menilai kualitas isu juga bisa digunakan analisis Urgency, Seriousness, Growth (USG). Urgency, artinya seberapa mendesak isu tersebut harus dipecahkan dan memerlukan tindakan penanganan. Seriousness, yang berarti seberapa serius isu tersebut harus dipecakan ditinjau dari akibat yang akan ditmbulkan. Sedangkan growth, mengandung makna seberapa seberapa parah dampak buruk yang akan ditimbulkan jika tidak segera ditangani.
Sedangkan dalam mencari sebab dari permasalahan, beberapa peserta menggunakan analisis fishbone (tulang ikan). Analisis fishbone atau yang dikenal dengan diagram fishbone atau diagram Ishikawa tersebut menjelaskan tentang sebab dan akibat dari sebuah permasalahan. Dalam menggunakannya terdapat 4 langkah, yaitu 1) menyepakati pernyataan masalah, 2)mengidentifikasi kategori-kategori, 3) menemukan sebab-sebab potensial dengan cara brainstorming, dan 4) menyepakati dan mengkaji sebab-sebab yang paling mungkin.
Dengan alat analisis isu tersebut, pada akhirnya dapat diperoleh permasalahan yang diangkat dan layak dipecahkan yang dituangkan dalam rancangan aktualisasi. Untuk memecahkan permasalahan tersebut peserta membuat rangkaian kegiatan pada tahapan aktualisasi di tempat kerja.
Dari penilaian penguji, selama seminar, rata-rata peserta dinyatakan layak melanjutkan aktualisasi, hanya ada beberapa yang perlu direvisi, terutama terkait dengan redaksional judul, penulisan dan kecocokan permasalahan yang diambil dengan kondisi di lingkungan kerja peserta.
Peserta Latsar yang berasal dari CPNS di wilayah kerja Balai Diklat Keagamaan Surabaya tersebut direncanakana akan menjalani tahapan aktualisasi yang berakhir pada 3 Oktober 2022, dilanjut dengan pembelajaran klasikal sampai dengan 8 Oktober 2022. (AF).
Untuk informasi lebih lanjut terkait Laporan Aktualisasi Latsar Kemenag 2022, silakan klik di sini.