BDKSurabaya – Dalam menghadapi perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat, guru PPPK memegang peranan penting dalam pengembangan sumber daya manusia. Hal ini disampaikan oleh Dr. H. Japar, M.Pd., Kepala Balai Diklat Keagamaan Surabaya dalam sambutannya kepada para peserta Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Pria asli Makassar ini sempat mengutip akronim Jawa yakni Guru: digugu lan ditiru. Bahwa seorang guru adalah sosok yang dipercaya dan diikuti. Menurutnya, seorang guru bertanggung jawab untuk mendidik moral, etika, integritas, dan karakter siswanya.
“Sebagai edukator, para guru bukan sekedar transfer pengetahuan ke siswa, lebih jauh dari itu guru harus mampu mengajak murid untuk mengenal kehidupan sosial dan bagaimana bersikap di dalamnya” ungkapnya dalam upacara penutupan Orientasi PPPK Angkatan V – VIII oleh BDK Surabaya pada Jumat (16/12/2022).
Ia menambahkan bahwa pendidikan dalam era digital ini mengubah pola komunikasi antara siswa dan guru. Pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka, saat ini harus bisa dilakukan secara virtual. Meski begitu, komunikasi harus tetap dilakukan secara humanis.
“Karenanya, imbangi diri dengan kompetensi” himbaunya.
Menurut Japar, beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh guru diantaranya profesionalitas, pedagogik, sosial, dan kepribadian. Profesionalitas berkaitan dengan kemampuan diri dalam menguasai mata pelajaran yang diampu secara spesifik.
Seorang guru harus memiliki kompetensi pedagogik, yakni kemampuan mengelola pembelajaran agar berjalan efektif dan dapat diterima dengan baik oleh peserta didik. Lebih lanjut, kompetensi sosial dibutuhkan agar komunikasi antara guru dan murid dapat berjalan sehat baik di dalam maupun luar kelas. Kabalai menambahkan, seorang guru juga harus memiliki kepribadian yang terus terpacu untuk berprestasi.
Dalam akhir sambutannya, Kepala BDK Surabaya mengajak guru PPPK senantiasa melaksanakan tugas secara bertanggungjawab, disiplin, dan jujur agar menjadi role model bagi siapapun. (WT)