BDKSurabaya – Kepala Balai (Kabalai) Diklat Keagamaan Surabaya, Dr. H. Japar, M.Pd. menjelaskan bahwa pemerintah selalu dituntut untuk memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat. ASN sebagai pelayan publik harus mampu beradaptasi dengan segala perubahan karena pelayanan publik selalu berkembang mengikuti zaman.
Hal ini disampaikan Kabalai di hadapan peserta Pelatihan Teknis Pelayanan Publik di Wilayah Kerja Kantor Kementerian Agama Kota Batu. Peserta pelatihan merupakan komponen pelayan publik dari Kantor Kementerian Agama, KUA, dan Madrasah di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Batu. Kepada seluruh peserta, Kabalai menghimbau untuk memberikan pelayanan prima sesuai bidang layanan masing-masing. “Pelayanan yang kita berikan harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan pengguna layanan, maka perlu dilakukan analisis kebutuhan” ujarnya pada Selasa, (14/3/2023).
“Bisa jadi saat ini pengguna lebih suka layanan online, maka perlu kita kurangi layanan tatap muka” lanjutnya. Menurut Kabalai layanan berbasis digital sesuai program prioritas Kementerian Agama dan dirasa lebih efektif.
Dengan diselenggarakannya Pelatihan Teknis Pelayanan Publik oleh BDK Surabaya, diharapkan para peserta dapat meningkatkan sikap perilaku ke arah yang positif. “Salah satu ciri pelayanan yang baik adalah ramah dan responsif” tambahnya.
Selain itu, Kabalai berharap peserta dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya setelah mengikuti pelatihan. “Termasuk keterampilan berbicara dan gestur tubuh saat menghadapi stakeholder” katanya.
Kepada peserta pelatihan, beliau menjamin bahwa pelatihan yang diadakan oleh BDK Surabaya telah dilaksanakan sesuai dengan tujuh standar pelatihan. Yakni standar program pelatihan, standar tenaga pelatihan, standar proses, standar pembiayaan, standar sarpras, standar evaluasi, dan standar pelaporan. Kabalai menjamin bahwa seluruh pihak yang berkaitan dengan proses penyelenggaraan pelatihan telah memenuhi tujuh standar tersebut.
Pada akhir materinya, beliau mengajak seluruh peserta pelatihan untuk menumbuhkan keinginan yang kuat dalam diri masing-masing untuk menjadi pelayan publik yang kompeten. “Pelayanan publik yang berkualitas harus didukung oleh motivasi pribadi agar dapat membawa birokrasi ke arah yang lebih baik” tutupnya. (WT)