BDKSURABAYA – Peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) menjalani kegiatan klasikal dengan menerima materi di kelas setelah sebelumnya mengikuti MOOC (massive open online course) dan kegiatan E-learning selama sebulan.
Kali ini peserta mengikuti materi membangun tim efektif. yang disampaikan oleh Musfiqon, widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Surabaya (04/05/2023).
Dalam uraiannya, tim yang dimaksud pada materi tersebut adalah merujuk pada konsep coalition building, yaitu bagaimana membangun koalisi dengan stakeholder baik internal maupun eksternal. Maka, membangun tim tidak hanya memerlukan kemampuan teknis namun juga kemampuan untuk memahami kepentingan stakeholder, cara berkomunikasi dan mempengaruhinya.
Ia menjelaskan bahwa tim dikatakan efektif jika, pertama, anggota tim yang terlibat di dalamnya mempunyai tujuan tertentu, saling percaya dan berkinerja. Kedua, anggotanya bersedia menerima kritik dan saran, terbuka terhadap perbedaan, saling berbagi dan menerima saran untuk perbaikan organisasi. Ketiga, timbulnya knowledge sharing di dalam tim sehingga anggotanya mempunyai kompetensi yang setara. Keempat, pemecahan masalah dilakukan secara terbuka dan mencegah timbulnya kebencian antar anggota. Kelima, adanya pembagian tanggung jawab yang jelas, dan adanya kesamaan hak untuk menyatakan pendapat demi kebaikan organisasi.
Menurut pria alumni S-3 dari UINSA Surabaya tersebut, untuk membangun tim yang efektif ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan, yaitu mengidentifikasi stakeholder dan mengelola kegiatan; memetakan nilai dan kepentingan stakeholder; menyamakan persepsi stakeholder; mempengaruhi stakeholder dan mnegajak stakeholder membangun tim. (AF).