Oleh: Wikaning Tri Dadari
Baru-baru ini, frugal living menjadi tren gaya hidup yang banyak dipilih millenials di Indonesia. Frugal living dianggap dapat mengantar mereka menuju kebebasan finansial di masa depan.
Tak hanya populer di Indonesia, beberapa tokoh dunia seperti Mark Zuckerberg (CEO Meta), Bill Gates (Ketua Microsoft), hingga penyanyi Ed Sheeran dan aktor Keanu Reeves juga menerapkan gaya hidup ini. Frugal living dapat diterapkan siapa saja, termasuk ASN.
Apa Itu Hidup Frugal?
Dilansir dari Wealth Simple, advisor Forbes, Zina Komuk mengatakan bahwa frugal living merupakan gaya hidup yang menekankan kesadaran penuh (mindfullness) saat mengeluarkan uang dan fokus pada beberapa prioritas finansial saja.
Terdengar pelit, namun tidak. Frugal living lebih berarti hemat dan cerdik dalam mengatur keuangan. Dengan begitu, seorang frugal (praktiksi frugal living) dapat mencapai kesejahteran finansial di masa depan sebagai buah dari perjalanan hidup.
Mengapa Harus Hidup Frugal?
Pandemi Covid-19 menjadi bukti bahwa menyiapkan dana darurat dan membangun kuat pondasi keuangan adalah hal penting untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi. Kebiasaan hemat dan menabung tentu saja akan sangat membantu.
Kajian atas konsep hidup frugal semakin berkembang. John White, seorang Profesor Emeritus Filsafat Pendidikan di UCL Institute of Education, Inggris dalam papernya yang berjudul “The frugal life and why we should educate for it” menyebutkan bahwa Pandemi Covid-19 dan perubahan iklim seharusnya dapat menjadi cambuk bagi generasi masa kini untuk menerapkan hidup frugal.
Jumlah penduduk dunia yang terus meningkat dan sumber daya yang semakin menipis mengharuskan manusia mulai hidup hemat. Mematikan listrik ketika tidak dipakai, tidak makan berlebihan, berhenti mengikuti tren fast fashion yang tentu saja akan menghasilkan banyak sampah merupakan cara-cara hidup frugal yang secara langsung dapat menjaga bumi tetap lestari.
Bukan hal sulit bagi seorang Aparatur Sipil Negara untuk mulai mengadopsi konsep hidup ini. Terlebih, beberapa peristiwa belakangan (gaya hidup mewah ASN) membuat publik semakin menyoroti setiap gerak-gerik ASN. ASN sebagai pelayan publik harus berhenti hidup mewah, berhenti pamer dan mulai hidup hemat untuk mengembalikan kepercayaan “majikannya”.
Bagaimana Memulai Hidup Frugal?
Menerapkan gaya hidup frugal tentu saja membutuhkan tekad kuat dan motivasi diri, namun beberapa tips berikut mungkin bisa membantu.
Tujuan utama frugal living adalah mencapai financial goals yang jelas dan masuk akal. Tujuan finansial ini dapat dirumuskan sendiri sesuai kebutuhan masing-masing. Misalnya untuk membeli rumah, tabungan sekolah anak-anak, mengamankan dana darurat, atau menyiapkan pensiun.
Konsep hidup frugal adalah mindfullness. Seorang frugal harus sadar secara penuh saat membelanjakan uangnya. Katakan tidak pada impulsive buying. Maka mempertimbangkan apakah suatu barang benar-benar dibutuhkan atau hanya sekedar ingin dibeli akan sangat membantu untuk mengidentifikasi pengeluaran. Uang hanya boleh dikeluarkan untuk barang-barang dengan manfaat yang dibutuhkan.
Hidup terus berjalan dan hal baru bermunculan. Iklan produk yang sedang ramai dibicarakan berseliweran di media sosial. Merk A merilis produk gadget baru, Merk B mengeluarkan tren fashion paling baru, hal yang sangat wajar terjadi. Sebuah tren tidak akan ada habisnya jika terus diikuti, maka kemampuan menahan diri dan merasa cukup harus ditanamkan dalam diri. Lagipula, suatu hal yang sifatnya tren biasanya hanya memunculkan rasa puas sesaat.
Seorang frugal hanya akan membelanjakan uangnya untuk kebutuhan primer, maksimal kebutuhan sekunder. Tidak ada urgensi bagi mereka untuk menghamburkan uangnya hanya untuk bersenang-senang, apalagi dengan berhutang. Bisa dibayangkan betapa kacau kondisi keuangan jika dihabiskan untuk membeli barang konsumtif secara kredit. Maka, berhenti belanja konsumtif dan segera lunasi hutang.
Frugal living memberikan sudut pandang baru dalam pengelolaan finansial. ASN yang notabene memiliki penghasilan tetap setiap bulan sejatinya lebih mudah menerapkan konsep hidup ini. Gaji dapat langsung dialokasikan sesuai skala prioritas.
Menerapkan frugal living tetap akan mendatangkan kebahagiaan karena rasa cukup dan tidak ada ajang adu gengsi.
Referensi:
https://www.wealthsimple.com/en-ca/learn/frugal-living#frugality_blogs_worth_following
White, J. (2021) ‘The frugal life and why we should educate for it’. London Review of Education, 19 (1), 13, 1–12. https://doi.org/10.14324/LRE.19.1.13