BDKSURABAYA- Saat ini Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya berusaha mengimbangi perkembangan dengan membuat produk pelatihan berbasis elektronik. Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) yang saat ini diselenggarakan adalah sebagai bukti bahwa BDK Surabaya sangat responsif dengan perkembangan teknologi. Demikian penggalan sambutan Kepala BDK Surabaya, H. Japar ketika membuka 5 angkatan PJJ, melalui zoom. (11/05/2023).
Menurut Bapak dengan lima putra tersebut, materi pelatihan pada PJJ sama dengan materi dalam pelatihan yang diselenggarakan secara tatap muka di kelas. Perbedaannya terletak pada prosesnya, di mana PJJ lebih banyak menggunakan teknologi informasi. Karenanya, peserta diharapkan terbiasa dengan penggunaan teknologi informasi.
“ Dibutuhkan semangat dan motivasi tinggi untuk mnegikuti PJJ, karena PJJ berbeda dengan pembelajaran yang dilaksanakan secara tatap muka. Tantangan yang dihadapi sangatlah berbeda, karena tugas-tugas harus diselesaikan peserta secara mandiri, selanjutnya mengunggahnya dalam website PJJ,” terangnya.
Ia berharap, guru saat ini mampu memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajran sehingga kualitas pembelajaran akan meningkat dan tujuan pendidikan akan tercapai. Maka guru dituntut untuk senantiasa mengikuti perubahan lingkungan yang tentuya akan berdampak pada dunia pendidikan.
Demikian pula dengan penyuluh. Diharapkan penyuluh mampu menggunakan media elektronk dan media sosial untuk memberikan materi penyluhan kepada masyarakat.
Kegiatan yang dibuka pada kali ini sebanyak 5 angkatan dengan total peserta sebanyak 200 orang. Pelatihannya terdiri dari Pelatihan Karya Tulis Ilmiah (KTI) Madrasah Tsanawiyah sebanyak 3 angkatan; Pelatihan KTI bagi Penyuluh dan Pelatihan Penyuluh Agama Non PNS.
Pelatihan tersebut direncanakan akan berlangsung selama 12 hari. Selama mengikuti pelatihan, peserta menerima materi dasar, inti dan penunjang sesuai dengan jenispelatihan yang diikuti. (AF)