BDKSURABAYA – Ketika memberikan materi nilai-nilai dasar sumber daya manusia Kementerian Agama (Kemenag) melalui zoom kepada peserta Pelatihan Jarak Jauh Metodologi Pembelajaran, Kepala Balai Diklat Keagamaan Surabaya, H. Japar menjelaskan tentang delapan kebiasaan yang perlu dibangun dalam bekerja. (07/07/2023).
Delapan kebiasaan tersebut terdiri dari, pertama melakukan hal yang positif. Kebiasaan untuk selalu berpikiran positif, bersikap positif dn berperilaku positif di tempat kerja menurutnya akan berdampak pada timbulnya semangat kerja dan terjalinnya hubungan baik antar pegawai. Lingkungan yang kondusif di tempat kerja akan terbangun seiring dengan semakin banyaknya pegawai yang melakukan hal positif.
Kedua, proaktif dalam bekerja. Dalam pandangannya seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) perlu bertindak proaktif. Mereka perlu menjadi pribadi yang self directed selalu termotivasi, tanggap dan peka dengan lingkungan, apalagi yang terkait dengan pekerjaan yang ditangani.
Ketiga, mempunyai prioritas dalam bekerja. Baginya seorang ASN harus mampu membuat prioritas dalam pekerjaannya, mulai dari urutan yang penting dan segera dilakukan hingga pekerjaan yang bisa dikerjakan belakangan. Apalagi hasil pekerjaannya terkait dengan pekerjaan rekan kerjanya, atau hasil pekerjaannya menjadi input atas pekerjaan rekan kerjanya.
Keempat, menjadi seorang pembelajar. ASN yang ideal dalam penjelasannya adalah ASN yang seantiasa belajar untuk meningkatkan kompetensi diri. Hal tersebut bisa dilakukan melalui belajar dari kesalahan yang ada, mengikuti pelatihan, workshop atau belajar dari rekan kerja yang dipandang lebih mampudalam bidang tertentu.
Kelima, mampu berkomunikasi dengan efektif. Komunikasi yang efektif menjadi kompetensi yang harus dimiliki oleh pegawai. Tanpa komunikasi yang efektif, rentetan pekerjaan yang saling terkait antar pegawai akan tersendat atau terhenti.
Keenam, memiliki keteladanan dalam bekerja. Pegawai yang memiliki keteladanan akan seantiasa menjaga kinerja, sikap dan perilakunya. Motivasi untuk menjadi yang terbaik akan berdampak pada kualitas kinerjanya dan secara sosial sikap tersebut akan berdampak pada iklim lingkungan kerja yang semakin baik.
Ketujuh, menciptakan seni dan keindahan dalam bekerja. Menurutnya, diperlukan seni dan keindahan dalam bekerja terutama dalam pengaturan lingkngan kerja. Lingkungan yang bersih dan indah akan mampu membangkitkan semangat kerja pegawai dan membuat pegawai kerasan di tempat kerja.
Kedelapan, membangun keselarasan dalam bekerja. Dalam uriaiannya, keselarasan dapat dibangun dengan memahami tugas dan tanggung jawabnya, perannya dalam lingkungan kerja dan menyadari posisinya dalam struktur yang ada pada organisasi. Keselarasan yang dibangun pada diri pegawai pada akhirnya akan berdampak pada kemampuan kerjanya baik secara individu maupun kelompok. Pegawai yang mampu membangun keselarasan cenderungan mempunyai kinera tinggi baik ketika bekerja secara mandiri maupun tim. (AF).