Oleh: Aziz Fuadi
(ASN BDK Surabaya)
Pindah kerja menjadi keputusan yang sakral bagi sebagian besar orang, sehingga kebanyakan orang perlu mempertimbangkan secara matang sebelum pindah kerja. Hal tersebut biasanya terkait dengan gaji dan kompensasi yang akan ia terima dan kelangsungan karirnya di masa mendatang. Namun, bagi sebagian orang, pindah kerja menjadi hal yang wajar dan biasa karena ia sangat mudah mendapatkan pekerjaan dan karir baru. Beberapa faktor berikut yang biasanya memperkuat keputusan seorang pegawai untuk pindah kerja dan menjalani kehidupan kerja yang baru.
Ketidakpuasan di Tempat Kerja Saat Ini
Kepusan kerja seringkali menjadi faktor penentu betahnya seseorang di tempat kerja. Seorang pegawai yang merasa puas di tempat kerjanya, ia cenderung untuk tidak meninggalkan pekerjaannya. Bahkan bisa jadi pekerjaan menjadi bagian penting dalam hidupnya. Sebaliknya, ketidakpuasan kerja akan menjadi pemicu seseorang untuk pindah kerja. Faktor-faktor seperti kurangnya pengakuan, konflik dengan rekan kerja atau atasan, atau kurangnya peluang pengembangan karier dapat menjadi pemicu utama. Studi oleh Saks (2006) menunjukkan bahwa ketidakpuasan di tempat kerja dapat menjadi dorongan yang kuat untuk mencari peluang baru. Ketikdakpusan tersebut dapat bersumber dari lingkungan kerja baik dari pekerjaannya sendiri, kebijakan perusahaan maupun lingkungan sosial tempatnya bekerja.
Peluang Pengembangan Karier
Keinginan untuk berkembang dan mencapai karir yang tinggi sudah menjadi naluri seorang pegawai. Jika seseorang mengalami kondisi yang stagnan dalam karirnya, ia akan cenderung memikirkan peluang baru yang memungkinkannya untuk berkembang. Ia akan mencari kesempatan untuk meniti karir di tempat lain, sehingga pindah kerja akan menjadi pilihan yang logis. Penelitian oleh Ng dan Feldman (2010) menyoroti bahwa ketidakpuasan terhadap kurangnya peluang untuk belajar dan tumbuh profesional dapat menjadi motivator utama untuk mencari lingkungan kerja yang lebih mendukung pengembangan individu. Pegawai akan lebih tertarik bekerja pada organisasi dengan peluang untuk pengembangan karir yang terbuka, dibanding dengan organisasi yang menutup kesempatan untuk meniti karir sampai puncak.
Kompensasi dan Manfaat yang Lebih Baik
Meskipun aspek finansial bukanlah satu-satunya aspek yang menyebabkan seorang pegawai pindah kerja, namun menjadi faktor yang memainkan peran penting dalam keputusan untuk pindah kerja. Penelitian oleh Milkovich dan Newman (2008) menunjukkan bahwa peningkatan kompensasi dan paket manfaat yang lebih baik dapat menjadi faktor kunci yang mendorong seseorang untuk mencari kesempatan baru. Faktor ini dapat menjadi dorongan signifikan terutama jika seseorang merasa kurang dihargai secara finansial di tempat kerja saat ini. Tawaran tingkat kompensasi yang lebih menarik di tempat lain, tentu saja akan dikejarnya. Apalagi diperkuat dengan perencanaan karir yang lebih menarik jika pegawai tersebut bekerja di tempat yang baru.
Perubahan Geografis dan Gaya Hidup
Alasan pindah kerja tidak jarang karena faktor perubahan geografis. Kesukaan orang terhadap geografis dan gaya hidup sangatlah beragam, sesuai dengan keinginan dan harapan mereka. Ketika seseorang menginginkan lingkungan yang berbeda, baik itu dalam hal budaya, iklim, atau kesempatan kehidupan malam, pindah kerja ke lokasi yang lebih sesuai dengan preferensi pribadi dapat menjadi pilihan yang menarik. Penelitian yang dilakukan oleh Bönte dan Keusch (2012) menunjukkan tentang perubahan geografis dalam konteks karier. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kondisi geografis di lingkungan kerja menjadi faktor penyebab seseorang memilih karirnya atau menetukan di mana ia akan bekerja. Pekerjaan tidaklah hanya dijalani dalam waktu yang singkat sehingga kenyamanan lokasi geografis akan menjadi daya tarik seseorang untuk bekerja.
Perubahan Industri atau Spesialisasi
Pilihan dan perubahan karir seorang pegawai biasanya terkait dengan perubahan industri atau spesialisasi. Jika seseorang merasa tertarik untuk mendiversifikasi pengalaman mereka atau beralih ke industri yang lebih menarik, pindah kerja dapat menjadi langkah strategis. Penelitian oleh Gunz dan Hirsch (2006) dapat memberikan perspektif tentang dinamika perubahan industri dalam karier. Perubahan dalam industri akan berdampak pada perubahan pilihan karir seseorang karena pencari kerja akan ditawarkan beberapa pilihan ketika ingin berkarir sesuai dengan spesialisasinya. Semakin berkembang industri, maka akan semakin bermacam-macam peluang kerja dengan jenis spesialisasi yang ditawarkan perusahaan dengan tingkat kompensasi dan gaji yang tentunya sangat menarik.
Referensi:
Saks, A. M. (2006). Antecedents and consequences of employee engagement. Journal of Managerial Psychology, 21(7), 600-619.
Ng, T. W., & Feldman, D. C. (2010). The relationship of age to ten dimensions of job performance. Journal of Applied Psychology, 95(4), 706-718.
Milkovich, G. T., & Newman, J. M. (2008). Compensation. McGraw-Hill Irwin.
Bönte, W., & Keusch, T. (2012). What makes entrepreneurs innovative? The role of human, social, and financial capital. Small Business Economics, 39(4), 801-812.
Gunz, H. P., & Hirsch, B. (2006). Employability and careers in the new economy: How careers have changed, and how theory and research should change with them. Journal of Organizational Behavior, 27(2), 135-156.