Surabaya, (1/10/24)- Dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Balai Diklat Keagamaan Surabaya melaksanakan upacara bendera yang berlangsung penuh khidmat pada Selasa pagi. Upacara ini diikuti oleh seluruh pegawai dengan semangat nasionalisme yang tinggi. Bambang Sugeng Santoso, S.P., M.Si., bertindak sebagai pemimpin upacara, sementara pengibaran bendera Merah Putih dilakukan oleh Ibnu Salim, S.Ei., Miftahul Jannah, A.Md.Lib., dan Iwan Nur Kholis, S.H.. Dr. H. Japar, M.Pd. selaku Kepala Balai, bertindak sebagai pembina upacara. Mengusung tema “Bersama Pancasila Kita Wujudkan Indonesia Emas”, upacara ini berlangsung dengan semangat kebangsaan dan persatuan.
Dalam amanatnya, Dr. Japar menekankan pentingnya menjaga Pancasila sebagai ideologi dasar negara dan refleksi terhadap nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. “Hari ini, kita kembali berkumpul untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila, hari yang menyadarkan kita betapa pentingnya menjaga Pancasila sebagai kekuatan untuk membangun cita-cita bangsa. Pancasila adalah pengingat bahwa kedaulatan negara ini berdasar pada keadilan sosial dan persatuan seluruh rakyat Indonesia,” ujar Dr. Japar di hadapan seluruh peserta upacara.
Beliau juga menyoroti pentingnya mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari serta mengajarkannya kepada generasi muda agar kehidupan yang beradab terus terjaga. “Indonesia Emas adalah cita-cita kita bersama, masa depan yang cerah di mana negara kita lebih maju, kuat, tangguh, dan mendunia. Hari Kesaktian Pancasila bukan hanya formalitas tahunan, tapi momentum untuk merefleksikan peran kita dalam mewujudkan cita-cita tersebut,” tambahnya.
Dr. Japar mengajak seluruh peserta untuk menempatkan Pancasila sebagai tumpuan dalam menyatukan langkah menuju pembangunan Indonesia yang lebih maju, sekaligus menegaskan bahwa Pancasila adalah jati diri bangsa Indonesia. Pesan ini menjadi penutup upacara yang berlangsung dengan penuh rasa kebangsaan, memperkuat tekad seluruh peserta untuk terus mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Upacara diakhiri dengan doa bersama, menciptakan suasana haru dan penuh makna sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan para pendiri bangsa yang telah menjadikan Pancasila sebagai dasar negara. Balai Diklat Keagamaan Surabaya berharap, melalui momentum ini, nilai-nilai Pancasila terus menjadi pegangan dalam mewujudkan Indonesia Emas yang dicita-citakan.