Surabaya, Sabtu (30/11/2024) – Balai Diklat Keagamaan Surabaya mendapat kehormatan dengan kedatangan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Mahkamah Agung RI, D.Y. Witanto. Dalam kunjungan ini, beliau memberikan materi kepada peserta Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Mahkamah Agung (MA) mengenai kepribadian yang ideal bagi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Mahkamah Agung. Acara ini dimoderatori oleh Kepala Balai Diklat Keagamaan Surabaya, Dr. H. Japar, M.Pd.
Dalam paparannya, D.Y. Witanto menjelaskan bahwa ASN Mahkamah Agung harus memiliki sepuluh karakter utama yang mencerminkan profesionalisme, integritas, dan dedikasi tinggi. Sepuluh karakter tersebut adalah:
1. Jujur dan Berintegritas
Kejujuran diibaratkan sebagai cahaya dalam kegelapan, memberikan arah meskipun jalan yang ditempuh penuh tantangan.
2. Menjadi Teladan bagi Orang Lain
Keteladanan merupakan bahasa universal yang dapat memengaruhi dan menginspirasi tanpa perlu kata-kata.
3. Bertanggung Jawab
Tanggung jawab menjadi pembeda antara pemimpin yang tangguh dan pemimpin yang hanya memanfaatkan wewenang.
4. Menjadi Agen Perubahan
Perubahan besar selalu dimulai dari langkah-langkah kecil yang dilakukan dengan konsistensi.
5. Kreatif dan Inovatif
Kreativitas dan inovasi membuka jalan menuju berbagai peluang baru yang tak terbayangkan sebelumnya.
6. Disiplin dengan Waktu
Setiap momen adalah kesempatan yang berharga, sehingga memanfaatkan waktu dengan optimal menjadi keharusan.
7. Solutif
Tantangan adalah peluang untuk menemukan solusi yang inovatif dan belum pernah dipikirkan.
8. Berpikir Positif
Pola pikir positif mengubah tantangan menjadi peluang besar.
9. Bekerja dengan Setulus Hati
Ketulusan dalam bekerja menciptakan hasil terbaik sekaligus meninggalkan jejak kebaikan.
10. Membangun Potensi Diri
Setiap individu memiliki potensi besar yang menunggu untuk ditemukan dan dikembangkan.
Kegiatan ini memberikan wawasan baru bagi para peserta Latsar, yang diharapkan mampu mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam tugas dan tanggung jawab mereka sebagai ASN Mahkamah Agung. Materi yang disampaikan tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga dilengkapi dengan contoh konkret dan motivasi kuat untuk terus berkembang.
Kunjungan ini menunjukkan sinergi antara lembaga-lembaga pendidikan di bawah Kementerian Agama dan Mahkamah Agung dalam membangun SDM yang unggul dan berkarakter. “Dengan karakter kuat, ASN Mahkamah Agung akan menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan prima dan menjaga kepercayaan masyarakat,” ungkap D.Y. Witanto dalam penutupannya.
Balai Diklat Keagamaan Surabaya terus berkomitmen untuk menghadirkan pelatihan berkualitas yang tidak hanya membekali peserta dengan pengetahuan teknis, tetapi juga membangun kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa.