Surabaya, 02 Desember 2024 – Dalam rangka memastikan keseragaman dan kualitas penilaian terhadap seminar hasil aktualisasi Latsar CPNS Mahkamah Agung, Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya menggelar rapat penyamaan persepsi yang dipimpin oleh Kepala BDK Surabaya, Dr. H. Japar, M.Pd. Rapat ini dihadiri oleh penguji dari Mahkamah Agung, Balai Diklat Keagamaan Surabaya, serta Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Dr. H. Japar mengungkapkan bahwa penilaian seminar terdiri dari tiga komponen utama, yaitu capaian pelaksanaan kegiatan (5%), kemanfaatan aktualisasi (20%), dan teknik komunikasi (5%). Nilai akhir yang diharapkan untuk seminar ini berkisar antara 85 hingga 95, dengan catatan yang memperhatikan seluruh aspek penilaian.
Namun, dalam rapat tersebut, penguji lainnya menyampaikan masukan penting. Salah satu penguji mengusulkan adanya kelonggaran dalam penilaian, yakni memberikan fleksibilitas untuk menaikkan atau menurunkan nilai berdasarkan kinerja peserta. **Jika hasil aktualisasi dinilai luar biasa, nilai dapat ditambah 2 poin**, sementara jika dinilai kurang memuaskan, nilai dapat dikurangi 2 poin. Tentunya, setiap perubahan nilai tersebut harus disertai dengan catatan yang jelas sebagai acuan bagi peserta untuk perbaikan atau pengakuan atas pencapaian mereka.
Usulan ini disambut positif oleh peserta rapat lainnya, yang sepakat bahwa adanya fleksibilitas dalam penilaian dapat memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai kualitas dan dampak aktualisasi yang dilakukan oleh peserta Latsar CPNS. Sistem penilaian ini juga diharapkan dapat mendorong peserta untuk lebih maksimal dalam menerapkan hasil pelatihan mereka dalam pekerjaan sehari-hari.
Rapat ini menjadi momen penting dalam penyempurnaan mekanisme penilaian Latsar CPNS Mahkamah Agung, dengan tujuan utama untuk meningkatkan transparansi, keadilan, dan kualitas hasil aktualisasi yang dirasakan oleh para peserta.