Surabaya, (19/12/24)– Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya menjadi tuan rumah dalam kegiatan bedah buku “Pendidikan Tinggi Islam di Indonesia” yang diselenggarakan oleh Balai Literasi Agama (BLA) Jakarta pada Kamis (19/12). Acara ini menghadirkan diskusi yang mendalam dan inspiratif mengenai pendidikan tinggi Islam di Indonesia, dengan menghadirkan tokoh-tokoh akademis terkemuka di bidangnya.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM, Prof. Suyitno, melalui sambungan Zoom. Dalam sambutannya, Prof. Suyitno menyampaikan apresiasi terhadap pentingnya kegiatan literasi seperti ini dalam mendukung pengembangan pendidikan tinggi Islam.
Buku yang dibahas dalam acara ini tidak berangkat dari penelitian dengan pendekatan metodologis yang ketat. Sebaliknya, buku ini merupakan hasil perenungan mendalam dan pengalaman langsung penulis dalam mengembangkan pendidikan tinggi Islam di seluruh Indonesia. Buku ini menggabungkan berbagai catatan, baik kritis maupun tidak kritis, mengenai fenomena pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia. Pendekatan yang digunakan lebih bersifat “deskripsi ringan” dibandingkan “deskripsi mendalam” sebagaimana umumnya dalam buku akademis dengan pendekatan yang lebih formal.
Pendekatan Sosiologi Pengetahuan yang diadopsi dalam buku ini menyoroti kecenderungan para sosiolog untuk memperkenalkan ide-ide baru yang dianggap penting. Selain itu, pendekatan ini juga digunakan untuk mendukung pemasaran gagasan sehingga dapat lebih mudah diterima oleh masyarakat luas.
Dr. H. Japar, M.Pd., Kepala BDK Surabaya, bertindak sebagai moderator dalam acara tersebut. Beliau memimpin jalannya diskusi dengan penuh kehangatan dan ketegasan, memastikan setiap topik dalam buku yang dibahas dapat tersampaikan dengan jelas kepada para peserta.
Sesi pembahasan diperkaya oleh Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, yang memberikan perspektif kritis dan solusi inovatif terhadap isu-isu yang diangkat dalam buku tersebut.
Acara ini dihadiri oleh 100 peserta, yang terdiri dari akademisi, praktisi pendidikan, dan mahasiswa dari berbagai institusi. Setiap peserta mendapatkan buku “Pendidikan Tinggi Islam di Indonesia” secara gratis sebagai bahan referensi untuk mendalami lebih lanjut topik yang dibahas.
“Kegiatan ini bukan hanya sekadar diskusi ilmiah, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat pemahaman kita tentang pentingnya pendidikan tinggi Islam dalam membangun peradaban bangsa,” ujar Dr. H. Japar, M.Pd. dalam sambutannya.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif antara peserta dan narasumber, yang semakin memperkaya wawasan serta menggugah pemikiran kritis terkait isu pendidikan tinggi Islam. Dengan antusiasme yang tinggi dari para peserta, diharapkan acara ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan pendidikan tinggi Islam di Indonesia.