Surabaya, 29 April 2025 – Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM melalui Perpustakaan Kementerian Agama Republik Indonesia menggelar acara bedah buku berjudul “Gerakan Green Islam di Indonesia: Aktor, Strategi, dan Jaringan” secara virtual melalui Zoom. Acara ini turut diikuti oleh Balai Diklat Keagamaan Surabaya, terutama dari bagian perpustakaannya.
Kegiatan bedah buku ini menghadirkan langsung penulis, Testriono, Ph.D., serta pembedah buku, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag., yang juga menjabat sebagai Sekretaris Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM Kemenag RI.
Dalam pemaparannya, Testriono menjelaskan bahwa buku ini lahir dari penelitian empiris mengenai keterkaitan antara Islam dan isu lingkungan hidup. “Buku ini merupakan upaya memperkenalkan Green Islam, bahwa ada integrasi antara ajaran Islam dan pelestarian lingkungan. Ini adalah bentuk respon teologis terhadap krisis iklim dan kerusakan ekologi,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa gerakan Green Islam merupakan aksi kolektif yang bertumpu pada nilai-nilai Islam dalam merespons tantangan ekologi masa kini. “Kita melihat adanya reinterpretasi dan rekonstruksi ajaran agama dalam konteks lingkungan. Identitas Islam dalam Green Islam bisa dilihat dari dampaknya secara nyata di masyarakat,” jelas Testriono.
Sementara itu, Prof. Zainul Hamdi memberikan apresiasi atas terbitnya buku tersebut. Menurutnya, karya ini menjadi jembatan penting antara teks keagamaan dan realitas di lapangan. “Saya senang buku ini langsung bersentuhan dengan isu riil. Ini bisa menjadi pintu masuk untuk mengembangkan tafsir ekoteologis, misalnya di LPMQ. Jika riset-riset seperti ini disinergikan dengan kerja aktivis lingkungan dan akademisi, akan sangat memperkaya gerakan,” paparnya.
Bedah buku ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara lembaga keagamaan, akademisi, dan aktivis lingkungan dalam menghadirkan solusi berbasis spiritualitas terhadap krisis lingkungan global. Kementerian Agama melalui berbagai platformnya terus mendorong lahirnya gerakan sosial berbasis nilai agama yang inklusif, solutif, dan transformatif. (m)