Oleh : Abdul Haris
(Widyaiswara BDK Surabaya)
Biasanya penyakit Flu, Influenza, Batuk, Demam, dan lainya akan menyerang bersamaan dengan datangnya musim hujan. Karenanya, diperlukan tindakan preventif dengan menjaga kesehatan diri yang baik.
Namun, kewaspadaan dan antispasi yang sudah dilakukan, masih juga terserang sakit, maka hal itu sudah merupakan ketentuan dari Allah swt. Sebab segala yang terjadi di alam semesta ini, semuanya atas kehendak Yang Maha Kuasa.
Maknanya, bahwa Allah swt yang mendatangkan penyakit, Allah swt pula yang menciptakan penawarnya/obatnya. QS Asy Syu’ara: 80 “Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku”. Selain itu, dari Jabir bin ‘Abdullah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda “Setiap penyakit ada obatnya. Apabila obat itu tepat untuk suatu penyakit, penyakit itu akan sembuh dengan seizin Allah ‘Azza wa Jalla”. (HR. Muslim No. 2204).
Sakit perlu disikapi dengan khusnudzon/prasangka baik kepada Allah swt. Sebab akan menumbuhkan kepasrahan dan meningkatkan kesabaran, serta membangkitkan optimisme, sehingga daya imun tubuh mudah terbangun, dan dapat mempercepat kesembuhan. Selanjutnya ditindaklanjuti dengan berusaha dan ikhtiar mencari obat, hingga sehat kembali.
Rasa syukur sekaligus ikhlas atas ketetapan Allah swt ini, akan sanggup menggugurkan dosa-dosa dan menghapuskan kesalahan. Rasulullah ﷺ bersabda : “Tidaklah seorang muslim ditimpa suatu musibah dari penyakit atau lainnya, melainkan Allah swt akan menggugurkan dengan penyakitnya itu dosa-dosanya, sebagaimana sebatang pohon yang menggugurkan daun-daunnya”. (HR. Bukhari No. 5660). Dalam riwayat lain Rasulullah ﷺ juga bersabda : “Tidaklah menimpa seorang muslim suatu keletihan, penyakit, kecemasan, kesedihan, kesulitan, kesedihan, kesakitan, dan kepedihan, bahkan hingga duri yang menusuknya, melainkan dengan semua itu Allah akan menghapuskan segala kesalahannya”. (HR. Bukhari 5642; Muslim 2573).
Sering dijumpai sikap mengeluh dan stress, ketika sedang terserang sakit. Bahkan tidak bisa menerima, malah menyalahkan Tuhan. Justru bersikap sering mengeluh dan mudah stress inilah yang akan menurunkan kekebalan tubuh. Sehingga sakitnya bertahan lama dan sukar sembuhnya.
Kehadiran sanak saudara handai taulan menjenguk/bezuk, mampu meringankan penderitaan akan sakitnya. Juga sharing/memberi info-info pengalaman yang menyehatkan serta mendoakan kepada Allah swt agar segera sehat kembali. Rasulullah ﷺ bersabda “Barangsiapa menjenguk orang yang sakit, maka (malaikat) dari langit memanggil, ‘berbahagialah kamu dan sungguh baik langkahmu dan engkau menempati sebuah rumah di surga’ (HR. Ibnu Majah No. 1443). Hendaknya orang yang membezuk mendoakan kepada Allah swt :
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ، أَذْهِبِ الْبَاسَ، اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِي، لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ، شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا»
Allahumma Robannaasi, adzhibil ba’sa. Isyfi wa antassyaafi. Laa syiifa’a illa syifaa uka syiifa’an la yughadiru saqoman.
Artrinya Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakit. Sembuhkanlah, Engkaulah penyembuh. Tidak ada penawar selain penawar-Mu, penawar yang menghabiskan sakit dan penyakit” (HR. Bukhari No. 5737).
Atau dengan doa :
لاَ بَأْسَ طَهُورٌ اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ
La ba’sa thohurun insya Allah
“Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membersihkanmu dari doss-dosa, Insya Allah”. (HR. Bukhari No. 5332),
Atau dengan doa yang lain :
أَسْأَلُ اللَّهَ العَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
As alu Allah al athiimi robbal arsyil ‘athiimi an yasyfiyaka
“Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, agar menyembuhkan penyakitmu”
(HR. Tirmidzi No. 2083 dan Abu Daud No. 3106).