Nganjuk, (10/10) – Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya kembali menggelar pendampingan dalam rangka Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Kompetensi (IKM-BK) di MAN 2 Nganjuk. Kegiatan ini dihadiri oleh Kasubag TU BDK Surabaya, Dr. H. Muslimin, M.M., dan Widyaiswara BDK Surabaya, Dr. Jamal, M.Pd., yang turut memberikan arahan dan dukungan dalam proses evaluasi kurikulum.
Pendampingan di MAN 2 Nganjuk ini merupakan bagian dari rangkaian program di lima kabupaten/kota di Jawa Timur, meliputi Nganjuk, Lamongan, Bojonegoro, Pasuruan, dan Blitar. Secara keseluruhan, program ini menjangkau 25 madrasah dengan pelaksanaan yang dimulai sejak tanggal 6 Oktober 2024. Program ini berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan di madrasah melalui penyempurnaan dokumen Tujuan Pembelajaran (TP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), serta modul ajar.
Tujuan utama pendampingan ini adalah memastikan setiap madrasah yang menjadi sasaran program dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara lebih optimal. Kurikulum Merdeka sendiri didesain agar lebih fleksibel, adaptif, dan relevan dengan kebutuhan serta karakteristik pembelajaran di madrasah. Dalam pendampingan kali ini, BDK Surabaya memberikan perhatian khusus pada kesesuaian dan kelengkapan dokumen TP dan ATP yang menjadi dasar penyusunan modul ajar.
“Pendampingan ini tidak hanya membantu madrasah dalam menyusun dokumen-dokumen kurikulum, tetapi juga memberikan kesempatan kepada para guru untuk berdiskusi, mengeksplorasi, dan memperbaiki modul ajar mereka,” ujar Dr. Muslimin.
Dengan adanya evaluasi yang berkelanjutan dari BDK Surabaya, diharapkan implementasi Kurikulum Merdeka di madrasah akan semakin baik, mendorong proses belajar mengajar yang lebih efektif dan menyenangkan bagi para siswa.