BDKSURABAYA – Balai Diklat Keagamaan Surabaya dalam triwulan ketiga tahun 2022 kembali melakukan survei untuk mengukur Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap layanan pelatihan. Survei dilakukan dalam periode waktu bulan Juli hingga September 2022 dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik .
Pada periode ini, sampel penelitian yang diambil adalah alumni Pelatihan Jarak Jauh sebanyak 132 orang. Secara keseluruhan, Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan pelatihan yang diberikan oleh BDK Surabaya masuk dalam kategori Baik yakni 87,72. Terdapat sembilan unsur yang dinilai: persyaratan (84,20); sistem, mekanisme, dan prosedur (85,06); waktu penyelesaian (83,48); biaya/tarif (99,57); produk spesifikasi jenis pelayanan (90,66); kompetensi pelaksana (90,88); perilaku pelaksana (89,18); penanganan pengaduan, saran, dan masukan (86,43); serta sarana dan prasarana (81,82).
Terdapat selisih perolehan Indeks Kepuasan Masyarakat antara Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan serta Pelatihan Tenaga Administrasi. Pelatihan Tenaga Administrasi memperoleh skor IKM sebesar 89,25 dan termasuk dalam kategori kinerja sangat baik. Sedangkan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan mendapatkan skor IKM dua poin lebih rendah yakni 87,63 dan masuk dalam kategori kinerja baik. Pada kedua rumpun pelatihan, biaya/tarif merupakan unsur dengan perolehan Indeks Kepuasan Masyarakat yang paling tinggi. Artinya, unsur inilah yang paling dirasakan kualitas layanannya oleh masyarakat.
Kepala Balai Diklat Keagamaan Surabaya menyambut baik perolehan IKM pada periode ini. “Hasil yang telah tercapai ini dapat menjadi semangat untuk meningkatkan kualitas pelayanan pelatihan agar sesuai dengan harapan publik” ungkapnya. (WT)