BDKSURABAYA – Dua belas angkatan pelatihan jarak jauh (PJJ) yang disleenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan Surabaya dibuka hari ini oleh kepala Balai Diklat Keagamaan Surabaya, H. Japar melalui zoom cloud meeting. Pelatihan tersebut terdiri dari Pelatihan Metodologi Pembelajaran Angkatan I, sampai III, Pelatihan Karya Tulis Ilmiah ( KTI) bagi Guru Angkatan II sampai IV, Pelatihan Tematik Mddrasah Ibtidaiyah (MI), Angkatan II, Pelatihan Fiqih MI, Pelatihan PPKn Madrasah Tsanawiyah (MTs), pelatihan BK Madrasah Aliyah (MA), Pelatihan Al Quran Hadits MTs, dan Pelatihan Bahasa Arab MI.
Dalam sambutannya, pria yang memperoleh gelar doktor darui Universitas Negeri Makassar tersebut menyampaikan bahwa terdapat empat ciri pembelajaran abad 21, yaitu:
Pertama, informasi, pengajar bukanlah satu-satunya sumber informasi dari proses pembelajaran melainkan siswa diharapkan belajar dari banyak sumber pembelajaran, seperti buku, internet, video dan sumber yang lain. Maka siswa dituntut untuk mencari tahu sendiri sesuatu yang ingin ia pelajari.
Kedua, komputasi, artinya siswa dituntut untuk mengembangkan kemampuan merumuskan dan menyelesaikan masalah kontekstual yang dihadapi. Karenanya, sejak 2013 dimulailah pembelajaran menggunakan berbasis masalah.
Ketiga, otomatisasi, artinya siswa dilatih untuk berpikir kritis, sehingga proses pembelajaran hendaknya merangsang siswa untuk berpikir kritis. Siswa yng terbiasa berpikir kritis, mereka tidak akan langsung menerima informasi yang masuk kepadanya namun melalui proses berpikir kritis.
Keempat, komunikasi, yaitu pada proses pembelajaran di sekolah atau madrasah, siswa dibiasakan untuk mampu berkomunikasi dengan teman-temannya dan berkolaborasi dalam memecahkan masalah secara bersama sehingga siswa mampu bekerja sama dan menghargai pendapat orang orang lain.
Pelatihan yang diikuti oleh 40 peserta pada tiap angkatan atau total 480 peserta tersebut akan berakhir pada tanggal 30 Juli 2022, mereka akan menerima materi dasar, inti dan penunjang sesuai dengan pelatihan yang diikuti. (AF).