BDKSurabaya – Dalam era digital yang lekat dengan kecanggihan teknologi, perubahan terjadi sangat cepat. Kemampuan adaptasi dengan segala perubahan dibutuhkan bagi setiap orang. Dalam konteks pendidikan, guru memegang peranan penting untuk mengimbangi kemampuan penguasaan teknologi peserta didik.
Hal ini disampaikan Kepala Balai (Kabalai) Diklat Keagamaan Surabaya, Dr. H. Japar, M.Pd. dalam upacara pembukaan Pelatihan Jarak Jauh (PJJ), Jumat, (9/6/2023).
“Ada perubahan besar dalam paradigma pembelajaran, ditandai dengan bergantinya kurikulum dari K13 ke Kurikulum Merdeka” ujar Kabalai.
“Kita harus sambut gembira hal ini. Ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan pemerataan dan kualitas pendidikan di Indonesia” tuturnya.
Kabalai menyampaikan bahwa berdasarkan hasil survei, secara akademik pendidikan di Indonesia belum sesuai tujuan yang ditetapkan. Maka, seluruh komponen pendidik harus bekerjasama meningkatkan mutu pendidikan hingga mencapai tujuan pendidikan nasional.
“Guru, sebagai garda terdepan pendidikan, selain memperluas ilmu pengetahuan, juga diharapkan mampu untuk memahami dan menyesuaikan karakteristik peserta didik sebagai generasi milenial” ujar pria asli Makassar ini.
“Kita tahu pembelajaran bukanlah proses sederhana, ada perencanaan yang harus dibuat dengan baik, metode, strategi, dan media pembelajaran yang dipilih harus sesuai dengan kecanggihan media informasi dan teknologi” Ia melanjutkan.
“Generasi Millenial yang sangat akrab dengan teknologi mengharapkan guru cerdas yang juga melek teknologi, kecanggihan teknologi ini harus dimanfaatkan sebagai media dan komunikasi pembelajaran. Misalnya guru menyiapkan video pembelajaran dan mengunggahnya di platform digital” katanya.
Kabalai menghimbau guru untuk terus menyuguhkan pembelajaran yang menyenangkan dan penuh makna, tentunya disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Ia menambahkan, “Meski teknologi berkembang pesat, peran guru sebagai teladan tidak akan pernah dapat diganti. Guru yang berperilaku baik dapat dicontoh oleh siswanya, sehingga melahirkan generasi yang cerdas dan berkarakter” pungkasnya.
Saat ini, BDK Surabaya tengah menyelenggarakan lima angkatan Pelatihan Jarak Jauh yang diperuntukkan bagi guru. Pelatihan Tematik RA Angkatan I dan Angkatan II untuk guru-guru RA, Pelatihan Metodologi Pembelajaran Angkatan I dan Angkatan II untuk guru-guru MTs, dan Pelatihan Metodologi Pembelajaran Angkatan III diikuti oleh guru-guru MA.
Pelatihan Jarak Jauh yang telah populer saat ini dianggap efektif karena lebih hemat biaya, ruang, dan waktu. Dengan anggaran yang lebih minim, proses transfer knowledge tetap dapat dijalankan.
Menutup sambutannya, Kabalai berharap agar pelatihan yang diberikan oleh BDK Surabaya dapat memberikan manfaat bagi pribadi peserta dan organisasi yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan madrasah. (WT)