BDKSurabaya – Menghadapi generasi melek teknologi, guru madrasah diniyah (Madin) diharapkan mampu meramu ilmu keagamaan dalam dunia digital. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat, Prof. Suyitno kepada peserta Pelatihan Teknis Pembelajaran Madrasah Diniyah di Wilayah Kerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar, Rabu (8/2/2023).
Termasuk dalam Generasi Z, anak usia sekolah saat ini tumbuh dalam dunia yang serba digital dan canggih. Akrab dengan gawai membuat generasi Z lebih mudah untuk mengakses informasi yang diinginkan sehingga mereka lebih cepat mempelajari hal baru.
“Anak-anak kita bisa belajar lewat media apapun termasuk YouTube, Instagram, Tiktok, maka dari itu kita harus mengimbangi” himbau Kaban.
Kaban Suyitno menjelaskan, saat ini model pembelajaran telah beralih dari teacher center ke student center atau bahkan boleh dikatakan internet center. Sumber belajar siswa tersedia dalam beragam platform di internet dan disuguhkan dengan menarik sehingga seolah dapat menggeser peran guru sebagai pendidik.
Peran guru dalam transfer pengetahuan kini dapat digantikan oleh Learning Management System. Terbukti saat pandemi lalu, pembelajaran tetap dapat berlangsung walau tanpa pertemuan tatap muka.
“Meski begitu, peran guru untuk transfer of value tidak akan pernah bisa secara langsung digantikan oleh mesin” ujar Kaban.
Dalam pembelajaran, guru harus mampu memberikan pendidikan karakter agar siswa mampu memaknai dan menyaring informasi di internet. Kaban berharap proses inilah yang menjadi inti pembelajaran. Karena bagaimanapun, internet adalah ruang virtual yang mencampuradukkan hal positif dan negatif sehingga butuh penanaman moral dan keagamaan agar siswa mampu menyaring informasi baik.
“Today is tomorrow, tanggung jawab kita menyiapkan anak-anak menghadapi masa depan” tambahnya.
Karena guru tidak dapat melawan arus perkembangan teknologi, maka ia harus mampu “berenang” di dalamnya. Dalam konteks manajemen pembelajaran, guru madin harus mampu menyusun materi pembelajaran yang melebur dalam sistem digital.
Di penghujung arahannya, Kaban mengajak guru-guru madin untuk hijrah dari sistem pembelajaran konvensional ke sistem pembelajaran digital. (WT)