Setiap individu dalam kehidupannya akan selalu menghadapi dua aspek utama, yaitu dimensi internum yang mencerminkan pembinaan diri dan dimensi eksternum yang berhubungan dengan kontribusi serta manfaat bagi sesama. Keseimbangan antara kedua aspek ini menjadi kunci dalam menjalani kehidupan yang bermakna, terutama dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Dengan memahami dan menerapkan keseimbangan ini, seseorang dapat lebih optimal dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
“Dimensi internum adalah tentang bagaimana kita membina diri, sedangkan dimensi eksternum adalah bagaimana kita memberikan manfaat bagi orang lain. Keseimbangan antara keduanya sangat penting agar hidup kita lebih bermakna.” Hal tersebut disampaikan oleh Dr. H. Agus Akhmadi, M.Pd., dalam apel pagi rutin di BDK Surabaya pada Senin, 24 Februari 2025. Dalam sambutannya, beliau memberikan motivasi dan refleksi untuk menyambut bulan Ramadhan dengan penuh kesadaran spiritual dan kebersamaan.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa ibadah puasa yang akan segera dijalankan merupakan perintah Allah untuk meningkatkan ketakwaan. “Puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga melatih kesabaran, memperkuat keikhlasan, dan mendekatkan diri kepada Allah. Dengan puasa, kita lebih memahami hakikat diri kita dan semakin peka terhadap lingkungan sekitar,” ujar beliau.
Di akhir sambutannya, beliau menekankan pentingnya membangun komunitas yang harmonis, di mana tidak ada tindakan yang merugikan atau menzalimi orang lain. Puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga sebagai sarana latihan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik dan penuh kebaikan bagi semua.
Dengan semangat kebersamaan dan persiapan yang matang, diharapkan seluruh pegawai dapat menjalani bulan Ramadhan dengan penuh keikhlasan dan keberkahan serta mampu menerapkan nilai-nilai yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. (d)