BDKSurabaya – Dalam pembelajaran, guru menduduki posisi krusial sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap proses pemahaman siswa di kelas. Pemilihan serta implementasi metode pembelajaran yang tepat penting dilakukan agar dapat mencetak generasi yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Demikian disampaikan Kepala Balai (Kabalai) Diklat Keagamaan Surabaya, Dr. H. Japar, M.Pd. dalam Pembukaan Pelatihan Jarak Jauh BDK Surabaya melalui sambungan daring.
“Guru harus mampu menguasai bahan ajar, merencanakan pembelajaran, serta dapat mengelola kelas dan melakukan evaluasi pembelajaran” ujarnya pada Senin (17/7/2023)
Perkembangan zaman yang diiringi dengan inovasi teknologi serta penyesuaian kurikulum menuntut guru untuk lebih kompeten dan tanggap. Terlebih dalam penerapan kurikulum merdeka yang menganut pembelajaran berdiferensiasi, guru harus mampu menyikapi minat, potensi, dan gaya belajar masing-masing siswa.
Memilih metodologi pembelajaran yang tepat akan membantu guru mencapai tujuan pembelajaran. Jika indikator keberhasilan dalam pembelajaran berdiferensiasi salah satunya adalah siswa merasa nyaman dalam belajar, maka guru harus mampu menciptakan lingkungan belajar kondusif melalui metodologi pembelajaran yang diterapkan.
“Guru dapat mengembangkan komunitas belajar, membangun sikap saling menghargai, sehingga tercipta rasa aman secara fisik dan psikis pada diri siswa. Selanjutnya terbangun pula pada mereka harapan bertumbuh dan mencapai kesuksesan” tutur Kabalai.
Pelatihan Jarak Jauh BDK Surabaya direncanakan berlangsung selama 10 hari, mulai 17 Juli hingga 28 Juli 2023. Dalam periode ini, diselenggarakan sembilan angkatan pelatihan yang terdiri dari enam angkatan Pelatihan Metodologi Pembelajaran, dan tiga angkatan Pelatihan Pelayanan Publik. Masing-masing angkatan diikuti oleh 40 peserta perwakilan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
Kabalai berharap peserta dapat memanfaatkan kesempatan mengikuti pelatihan ini sebaik mungkin, agar ketika pelatihan selesai, masing-masing peserta dapat memberikan perubahan positif bagi dirinya dan instansi. (WT)