Surabaya, (9/9/24) – Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya mengambil langkah besar dalam persiapan anggaran 2025 melalui Rapat Pelaksanaan Perencanaan Anggaran yang digelar di ruang rapat terbatas BDK Surabaya. Dipimpin langsung oleh Kepala BDK Surabaya, Dr. H. Japar, M.Pd., rapat ini melibatkan seluruh tim keuangan dan perencana, serta memfokuskan pada berbagai inovasi untuk memperkuat kapasitas kelembagaan.
Dalam arahannya, Dr. H. Japar menekankan pentingnya peningkatan sarana dan prasarana (sarpras), smart class, perpustakaan, dan asrama. “Untuk kegiatan pelatihan yang akan datang, kita harus tetap memperbaiki semua aspek tersebut. Diharapkan, pada tahun 2025, BDK Surabaya bisa menjadi kantor modern yang mendukung transformasi digital,” tegasnya.
Kasubbag Tata Usaha, Dr. H. Muslimin,M.M., dalam kesempatan yang sama, menambahkan bahwa jumlah kelas pelatihan tidak perlu ditambah lagi, karena ke depan, BDK Surabaya akan semakin sering mengadopsi blended learning—kombinasi antara pembelajaran daring dan luring—untuk meningkatkan efektivitas pelatihan.
Selain itu, rapat tersebut juga menyoroti kepatuhan terhadap aturan-aturan yang tidak boleh dilanggar oleh BDK Surabaya, serta membahas secara rinci rencana anggaran untuk pelatihan, termasuk honor panitia. Diskusi juga mencakup identifikasi jenis-jenis pelatihan yang paling dibutuhkan oleh masyarakat, sebagai upaya untuk terus relevan dan responsif terhadap kebutuhan publik.
Langkah ini menandai komitmen BDK Surabaya dalam terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, sekaligus meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan pelatihan di tahun-tahun mendatang.