BDKSURABAYA – Memasuki masa purna tugas menjadi hal yang wajar bagi seorang pegawai Negeri Sipil (PNS). Siklus karir seorang PNS diulai dari saat menjadi CPNS hingga memasuki masa pensiun (purna tugas). Demikian juga dengan PNS Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya, yang saat hari memasuki masa purna tugas, Dra. Hj. Asmawatie Rosyidah, S.H., M.Pd., widyaiswara ahli madya pada Balai Diklat Keagamaan Surabaya. (30/11/2022).
Melalui acara pelepasan, Kepala BDK Surabaya, H. Japar menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bu Asmawatie atas dedikasi, kinerja, kontribusi dan kerjasamanya selama menjadi Aparatur Sipil Negara di BDK Surabaya.
“Selama berinteraksi dan bergaul dengan Bu Asmawatie di BDK Surabaya, Bu Asmawatie selalu tersenyum, tak pernah membuat hati ini marah. Selama berkarir menunjukkan kinerja yang baik dan pengorbanan yang tinggi sebagai abdi negara. Selama bekerja tidak mengedepankan materi, namun ikhlas beramal. Pensiun adalah coffe break yang panjang. Maka tetaplah berkarya dan mengabdi pada bangsa dan negara, “ ucapnya.
“Selamat kepada Bu Asmawatie yang telah mencapai purna tugas dengan husnul khotimah. Terus menjaga kesehatan dan silaturahmi, karena silatarurahmil ini yang akan mengantarkan kita menjadi umat yang bahagia, dunia akhirat. Saya mohon maaf atas segala khilaf. Selama menjadi pimpinan saya mohon maaf dan sebagai pribadi jika ada kata-kata saya yang kurang berkenan mohon dimaafkan.,” lanjut kepala BDK.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Hj. Asmawatie menguraikan kesan dan pesannya selama menjadi widyaiswara di BDK Surabaya.
“Melalui BDK ini saya memperoleh banyak kesempatan untuk berkarir, diantaranya menjadi master trainer ELTIS, dan kesempata lain. Alhamdulilah semua sudah saya lewati karena berkat dukungan teman-teman. Saya sudah mendapatkan fasilitas yang banyak dari BDK untuk menjadi insan yang bermanfaat,’kesannya.
“Alhamdulillah, masih diberikan kesematan untuk menyelesaikan sebagai abdi negara sampai saat ini. Kenapa saya bisa bertahan, Saya merasa cukup dengan kondsi yang ada. Prinsip kami merasalah cukup dengan apa yang ada. Syukurilah anugerah yang ada, maka hidup kita akan tenang. Di samping merasa cukup, kita harus bersedekah. Bersedekah tidak harus nunggu kaya, Kebaikan yang rutin meskipun sedikit Insya Allah akan menjadi bekal bagi kita. Urip itu aja ngoyo,’ pesannya.
“Selama bergaul 16 tahun ini, jika ada perilaku, tindakan dan lisan saya yang membuat bapak ibu tidak berkenan maka saya mohon maaf atas segala kesalahan yang ada,” ucap Hj. Asmawatie mengakhiri sambutannya.
Sedangkan perwakilan dari ASN BDK Surabaya, Hj.Rofiatul Karimah menyampaikan kesan pesannya dalam bentuk puisi yang menyatakan bahwa kebersamaan dengan Hj. Asmawatie sebagai rekan kerja menjadi kenangan yang indah, karena dipandangnya sebagai kawan yang menyenangkan dan sebagai pribadi yang penuh dengan pengabdian dan kontribusi pada lembaga.
Pada grup whatsapp BDK Surabaya, para rekan kerja pun memberikan ucapan terima kasih kepada Hj. Asmawatie karena selama menjadi ASN BDK Surabaya, ikut berkiprah dalam memajukan lembaga.
“Alhamdulillah Ibu Hj. Asmawati, saudaraku WI, telah Husnul khatimah dalam menjalankan tugasnya sebagai ASN. Cinta kasih dan ketulusan dalam pengabdiannya semoga menjadi amal jariyah yang akan mendapatkan balasan surgaNya. Terim akasih sobatku. Mohon maaf lahir batin.”, tulis Agus Akhmadi.
“Syukron Bu Asmawatie, semoga semua pengabdian jenengan menjadi jariyah dan tetep sambung silaturrohim dengan keluarga besar BDK Surabaya amiin,” tulis Musfiqon.
“Matur nuwun Bu Asmawatie, semoga sehat selalu dan tetap terjalin silaturrohim dengan keluarga besar BDK Surabaya,” tulis Sri Rejeki.
“Terima kasih bimbingannya selam ini bu Watie, semoga Allah yang membalas kebaikan panjenengan dengan kebaikan pula. Kita hanya berpisah dalam tugas di BDK Surabaya. WA saya Insya Allah 24 jam, kita masih bisa jalin kebersamaan, hanya saja interaksi fisik yang terpisahkan oleh masa tugas. Semoga panjenengan sekeluarga sehat selalu. Baarakallah. Aamiin,” tulis Ninik Supriyati.
“Kami ucapkan selamat kepada senior kami ibu Asmawati Rosyidah. Selamat memasuki masa purna bakti semoga di usia 60 tahun dan seterusnya penjenengan diparingi sehat walafiat selalu dan semakin berkah hidupnya dalam pengabdian non formal dan informal. Terima kasih atas contoh kehidupan yang bisa kami teladani selama ini, dan mohon maaf sebesar-besarnya untuk semua kesalahan dan khilaf baik sengaja atau tidak sengaja. Semoga silaturrahim kita tetap terjaga. Selamat jalan, semoga Allah senantiasa membimbing kita semua Aamiin YRA,” tulis M. Sodik.
“Selamat memasuki masa purna Bu Hj Watie, sehat selalu dan panjang umur, mohon dimaafkan juga jika ada salah kata, baik disengaja maupun tidak. Insya Allah silaturrahim kita tetap terjaga. Baarakallah, Aamin,” tulis Rani.
Sampai masa purna bakti Hj. Asmawatie telah mengabdi selama 36 tahun 8 bulan. Karirnya dimulai dari masa CPNS tahun 1986, berlanjut sebagai PNS tahun 1987 dengan jabatan sebagai guru. Selanjutnya sebagai guru Madrasah Aliyah Negeri MAN I Kota Malang tahun 2003 dan mulai 2006 mutasi ke Balai Diklat Keagamaan Surabaya sebagai widyaiswara. (AF).