Moderasi beragama merupakan konsep penting yang dapat menciptakan kehidupan yang harmonis di tengah keragaman agama dan budaya, terutama di negara seperti Indonesia yang memiliki masyarakat yang sangat majemuk. Dalam praktiknya, moderasi beragama bukan hanya soal sikap beragama yang tidak ekstrem, tetapi juga bagaimana cara beragama yang menghargai kemanusiaan, mengakui keragaman, dan membangun persatuan. Moderasi beragama menjadi sarana penting untuk menjaga keseimbangan antara hak beragama dan komitmen kebangsaan, sehingga kehidupan berbangsa dan bernegara dapat berjalan dengan damai, toleran, dan penuh kedamaian.
Prof. Achmad Zainul Hamdi, M. Ag., atau yang akrab disapa Prof. Inung, menjelaskan mengapa moderasi beragama sangat diperlukan dalam konteks kehidupan di Indonesia. Dalam acara Training of Trainers (ToT) Penguatan Moderasi Beragama, beliau menyampaikan, “Kami semua ini saling butuh untuk menjelaskan ke masyarakat bahwa moderasi beragama itu tidak ada hubungannya dengan Islam maupun non-Islam, melainkan urusannya adalah bagaimana cara kita beragama yang moderat, yang tidak ekstrem. Semakin kita beragama, semakin kita menghargai kemanusiaan. Semakin kita beragama, semakin kita menyadari ada sekian banyak keragaman. Semakin kita beragama, semakin kita menjadi warga negara yang baik.”
Prof. Inung juga mengungkapkan pentingnya moderasi beragama dengan melihat sketsa kehidupan beragama di Indonesia yang sangat religius dan majemuk. “Indonesia adalah negara yang bermasyarakat religius dan majemuk. Meskipun bukan negara agama, menjaga keseimbangan antara hak beragama dan komitmen kebangsaan menjadi tantangan bagi setiap warga negara. Moderasi beragama merupakan perekat antara semangat beragama dan komitmen berbangsa. Di Indonesia, beragama pada hakikatnya adalah ber-Indonesia, dan ber-Indonesia itu pada hakikatnya adalah beragama,” jelasnya.
Lebih lanjut, Prof. Inung juga menyoroti tiga tantangan besar yang dihadapi Indonesia dalam konteks keagamaan, kemanusiaan, dan kebangsaan:
ToT Penguatan Moderasi Beragama ini diadakan oleh Pusbangkom Manajemen, Kepemimpinan, dan Moderasi Beragama bekerja sama dengan Balai Diklat Keagamaan Surabaya (BDK Surabaya) pada 17 Februari 2025. Acara ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman peserta tentang pentingnya moderasi beragama dalam menjaga kehidupan berbangsa yang damai dan toleran yang dihadiri oleh 35 widyaiswara seluruh Indonesia. (d)