Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang akuntabel dan transparan serta tata kelola kemasjidan yang berdampak nyata menjadi sorotan utama dalam pelatihan yang digelar di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya, Kamis (20/12). Materi ini disampaikan langsung oleh Prof. Suyitno, Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM Kemenag RI.
Dalam paparannya, Prof. Suyitno menegaskan bahwa Dana BOS harus dikelola dengan fokus pada hasil yang terukur. “Pengelolaan berbasis outcome akan memberikan dampak nyata pada peningkatan mutu pendidikan. Salah satu indikatornya adalah peningkatan capaian akreditasi madrasah,” jelasnya. Pendekatan ini dinilai mampu memastikan manfaat maksimal bagi siswa dan institusi pendidikan.
Di sisi lain, dalam materi tentang manajemen kemasjidan, Prof. Suyitno menyoroti pentingnya menjadikan masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat pemberdayaan umat. “Manajemen kemasjidan yang solid akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan memberikan dampak langsung pada lingkungan sekitarnya,” ungkapnya.
Ia memaparkan strategi utama tata kelola kemasjidan, yaitu: manajemen terpadu untuk mendukung operasional yang efisien, program berbasis kebutuhan umat guna menjawab tantangan sosial, serta kebersihan masjid sebagai wujud komitmen pelayanan.
Dengan tata kelola yang baik, kemasjidan dapat berperan aktif dalam memperkuat moderasi beragama sekaligus menangkal radikalisme.
Pelatihan ini diikuti dengan antusias oleh para pengelola madrasah dan pengurus masjid. Materi yang disampaikan menjadi panduan penting untuk memastikan pengelolaan Dana BOS yang transparan dan implementasi manajemen kemasjidan yang memberdayakan umat.