BDKSURABAYA – Peserta pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama (PPMB) tampak antusias mengikuti materi dari pengajar. Materi strategi penguatan moderasi beragama yang dipaparkan oleh Mamik Syafaah, widyaiswara Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya, cukup mendorong motivasi peserta untuk memperhatikannya. (21/02/2024).
Dalam paparannya, Mamik Syafaah menjelaskan bahwa strategi penguatan moderasi beragama dapat dilakukan dengan analisis gunung es (iceberg), yang meliputi beberapa tahapan, yaitu pertama, mengenali sesunggunya fenomena yang terjadi. Kedua, memahami pola atau kecenderungan perilaku dari fenomena yang ada. Ketiga mencari akar penyebab fenomena tersebut terjadi. Keempat, menggali bentuk model mental dari perilaku tersebut. Kelima melakukan proses rethinking yaitu mengembangkan paradigma baru yang idealnya diambil dari sumber mental model yang akan diubah. Keenam, redesigning , yaitu menata ulang struktur dan sistem, melakukan inovas) yang akan digunakan untuk membangun mental model (paradigma) baru dalam masyarakat dan akan menjadi dasar perubahan fenomena. Ketujuh, reframing artinya membingkai ulang pola/kecenderungan yang ada, termasuk mendorong pola/kecenderungan baru yang lebih ideal. Kedelapan, reacting, yaitu melakukan aksi atau tindakan baru dengan perilaku yang lebih baik.
Penjelasan tersebut diikuti dengan serius oleh peserta, karena menjadi pengetahuan baru. Apalagi disertai tanya jawab dan beberapa ice breaking yang membuat peserta tidak jenuh mengikuti proses pembelajaran. (AF).