Presiden membuka pidatonya dengan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam kepada seluruh rakyat Indonesia atas kepercayaan dan dukungan selama 10 tahun masa jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia, serta 5 tahun masa jabatan Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin. Beliau menekankan bahwa sejak hari pertama memegang amanah ini, ia menyadari banyak tantangan besar yang harus dihadapi. Namun, ia selalu percaya bahwa ia tidak pernah sendirian karena ada dukungan dan doa dari seluruh rakyat Indonesia.
Selama 10 tahun ini, pemerintah telah berhasil membangun fondasi yang kuat untuk kemajuan Indonesia dengan pembangunan yang Indonesiasentris. Beberapa pencapaian utama termasuk pembangunan 366 ribu kilometer jalan desa, 2.700 kilometer jalan tol baru, 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru. Ini semua telah membantu menurunkan biaya logistik dan meningkatkan daya saing Indonesia secara signifikan.
Presiden juga menggarisbawahi keberhasilan dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah tantangan global seperti pandemi COVID-19, perubahan iklim, dan ketegangan geopolitik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap stabil di kisaran 5 persen, dengan wilayah Indonesia Timur mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi. Inflasi terkendali di angka 2-3 persen, dan angka kemiskinan ekstrem serta stunting telah berhasil diturunkan secara signifikan.
Di bidang sosial, program-program seperti Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Program Keluarga Harapan telah memberikan manfaat luas bagi jutaan masyarakat. Di sektor industri, Indonesia telah beralih dari ekspor bahan mentah ke pengolahan dalam negeri, menciptakan lebih dari 200 ribu lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan negara.
Presiden juga menekankan pentingnya transisi energi hijau dan digitalisasi yang terus berkembang, termasuk pencapaian cakupan elektrifikasi 99 persen dan internet 79 persen di tahun 2024. Dukungan terhadap produk dalam negeri juga menjadi prioritas utama melalui belanja APBN, APBD, dan BUMN.
Dalam bidang hukum, Presiden menyampaikan rasa syukur atas disahkannya Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang baru serta undang-undang strategis lainnya yang mendukung modernisasi hukum Indonesia.
Di akhir pidatonya, Presiden menyampaikan pesan penting: “Saya dan Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin mohon maaf. Mohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita yang mungkin belum bisa tergapai. Sekali lagi, kami mohon maaf. Kami mohon maaf. Ini adalah yang terbaik, yang bisa kami upayakan bagi rakyat Indonesia, bagi bangsa dan negara Indonesia.”
Presiden juga menyampaikan harapan besar kepada Presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang akan melanjutkan kepemimpinan Indonesia. Ia berharap Prabowo akan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah dan mewujudkan cita-cita Indonesia Emas di tahun 2045.