BDKSurabaya – Sekretaris Badan Litbang dan Diklat, Dr. Muharram Marzuki, M.A., Ph.D. mengajak guru-guru madrasah untuk menginternalisasikan nilai-nilai moderasi beragama dalam pengajarannya di sekolah.
Ajakan ini disampaikan pada Kamis (15/12/2022) dalam Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan Surabaya. Orientasi tatap muka yang dilaksanakan dalam dua gelombang ini dibagi dalam delapan angkatan dan diikuti oleh setidaknya 300 orang PPPK di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur.
Sebagai bagian dari pemerintah, Sesban berharap para PPPK dapat menjadi agen penguatan moderasi beragama. Para PPPK wajib memiliki komitmen yang sama yakni menjaga keberagaman Indonesia.
Pria kelahiran Jakarta ini menyampaikan bahwa pegawai Kementerian Agama harus mengambil peran dalam menyelesaikan konflik-konflik keagamaan yang mungkin beredar di masyarakat.
“Jangan justru menebar kebencian” ujarnya
Menurut Muharam, sikap radikalisme yang selanjutnya akan berujung pada kekerasan sangat tidak pas dilakukan oleh pegawai pemerintah. Ia menambahkan, sebagai bagian dari Kementerian Agama, guru madrasah juga bertanggungjawab atas penanaman nilai-nilai moderasi beragama.
“Guru Matematika pun, kalau ngajar di madrasah, tetap sisipkan nilai agama”
Nilai agama yang ditanamkan pada siswa hendaknya moderat dan jauh dari ekstrimisme. Sesban menyampaikan bahwa penanaman nilai moderasi beragama ini adalah bagian dari pembangunan negara. Agama menjadi salah satu modal utama dalam pembangunan bangsa dan negara.
Menyisipkan budi pekerti dan nilai agama dalam pengajaran inilah yang selanjutnya membedakan output madrasah dan sekolah umum. Bagi Muharam, tidak cukup mencintai keilmuan melainkan juga harus mencintai agama agar penerapan dalam kehidupan sehari-hari jauh dari kecurangan. Disinilah peran guru madrasah sangat penting dalam menginternalisasikan nilai moderasi beragama. (WT)