Surabaya, 25 Maret 2025 – Dalam rangka kajian rutin spesial bulan Ramadhan, Ust. Dr. H. Abdul Main, S.Ag., S.S., M.Hum. mengajak umat Islam untuk melakukan pembersihan jiwa melalui Tazkiyatun Nafs, dalam sebuah ceramah yang diadakan di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya. Acara yang dihadiri oleh pegawai BDK Surabaya ini menyentuh berbagai aspek penting tentang cara mendekatkan diri kepada Allah dengan membersihkan hati dari segala penyakit yang menghalangi kesucian jiwa.
Dalam ceramah bertema “Terapi Tazkiyatun Nafs,” Ust. Abdul Main mengutip sabda Rasulullah SAW yang mengatakan bahwa dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging, yang jika baik, maka baik seluruh tubuh manusia, namun jika buruk, maka buruk pula tubuh tersebut. Gumpalan daging yang dimaksud adalah hati, yang menjadi pusat dari segala tindakan dan perasaan manusia.
Menurut Imam Al-Ghazali, hati terbagi menjadi tiga keadaan: hati yang sakit, yaitu hati yang dipenuhi dengan penyakit-penyakit hati seperti sombong, iri, benci, dan riya’; hati yang mati, yaitu hati yang tertutup dari kebenaran dan hidayah Allah; dan hati yang ikhlas, yaitu hati yang mampu menerima semua kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah.
Tazkiyatun Nafs, sebagai upaya pembersihan jiwa, memiliki peran penting dalam mengobati hati yang sakit dan mati. Ust. Abdul Main mengingatkan umat Islam agar tidak hanya memperhatikan tubuh fisik, tetapi juga senantiasa menjaga kebersihan jiwa agar dapat mencapai kedamaian sejati.
“Sholat adalah salah satu cara kita untuk menyucikan diri, namun ada juga terapi lain yang dapat dilakukan, seperti niat ikhlas dalam setiap tindakan. Bekerjalah karena Allah, bukan untuk mendapatkan pujian duniawi,” ujar Ust. Abdul Main.
Lebih lanjut, Ust. Abdul Main menekankan pentingnya menjaga jarak dengan dunia. Umat Islam diingatkan agar tidak terjebak dalam kekayaan dan harta benda duniawi yang dapat menghalangi mereka untuk mendekatkan diri kepada Allah. Di bulan Ramadhan ini, terutama pada sepertiga terakhirnya, adalah waktu yang penuh berkah bagi orang-orang yang beriman untuk memperbanyak istighfar dan taubat, memohon ampunan dan terbebas dari azab neraka.
Ceramah ini tidak hanya memberikan pencerahan spiritual, tetapi juga mengajak umat untuk lebih sadar akan pentingnya mengendalikan hati, serta meningkatkan kualitas amal ibadah di bulan yang penuh ampunan ini. Dengan Tazkiyatun Nafs, diharapkan umat Islam dapat menapaki jalan menuju kebersihan hati dan kedekatan yang lebih dalam dengan Allah.
Melalui kajian ini, Ust. Abdul Main berharap agar seluruh umat Islam, khususnya yang hadir dalam kajian ini, dapat meraih pengampunan Allah dan menjadi pribadi yang lebih baik, ikhlas, dan penuh kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga kita semua dapat memanfaatkan bulan Ramadhan ini untuk memperbaiki diri dan mendapatkan ridha Allah.
(m)