BDKSURABAYA – Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama diselenggarakan kembali oleh Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya. Kegiatan yang diikuti oleh 30 orang pada tiap angkatan tersebut dibuka secara serentak oleh pejabat dari BDK Surabaya dan pejabat pada Kemenag pada tujuh wilayah kerja Kementerian Agama (Kemenag) Povinsi Jawa Timur. (24/05/2022).
Wilayah yang menjadi tempat pelaksanaan tujuh angkatan kegiatan tersebut adalah kemenag Kab. Nganjuk, Sumenep, Kota Blitar, Kab. Tulungagung, Kab. Kediri, Kab. Magetan dan Kab. Madiun. Di samping itu, pada waktu yang bersamaan, BDK Surabaya juga menyelenggarakan pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi MI di Kab. Pamekasan dan Pelatihan Manajemen Pembelajaran Madrasah Diniyah di Kab. Bojonegoro.
Ketia memberikan sambutan, rata-rata pejabat yang membuka menyampaikan bahwa pelatihan penguatan moderasi beragama sangat diperlukan untuk kondisi saat ini. Pelatihan tersebut menurut mereka tidak saja meningkatkan pemahaman peserta tentang sikap moderat dalam beragama, namun juga memberikan pemahaman bagaimana hidup dalam bangsa yang penuh keragaman, dari sisi agama, ras, golongan, jenis kelamin, budaya, adat dan kebiasaan.
Seperti sambutan pengarahan dari Kepala BDK Surabaya, H. Japar, ketika membuka kegiatan di Nganjuk. Pria yang mendapatkan gelar doktor dari Universitas Negeri Makassar tersebut menyampaikan bahwa sikap mderat sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat. “Kita jangan sampai terjebak dalam perilaku yang ekstrim, baik ekstrim kiri maupun ekstrim kanan, melainkan mengambil sikap yang tengah-tengah,” ungkapnya. Sikap ekstrim menurutnya hanya akan membawa keburukan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Untuk mendapatkan pemahaman yang utuh tentang moderasi Bergama, peserta pada pelatihan tersebut akan menerima materi dasar, materi inti dan penunjang. Untuk materi inti terdiri dari Peta Jalan Moderasi Beragama; Menalar Keberagamaan; Landasan teologis Moderasi Beragama; Konsep Moderasi Beragama Kemenag; Internalisasi Moderasi Bergama Kemenag dan materi strategi Penguatan Moderasi Beragama.
Peserta pada pelatihan tersebut berasal dari unsur penyuluh, penghulu, kepala KUA dan guru agama di sekolah yang telah mendapatkan tugas dari kepala Kemenag setempat.
Kegiatan yang direncanakan akan berakhir pada 29 Mei 2022 tersebut ditangani oleh panitia dari BDK Surabaya dan panitia dari kemenag setempat. Sedangkan narasumber yang mengajar terdiri dari widyaiswara BDK Surabaya, unsur Pokja moderasi beragama dan pejabat pada Kemenag. (AF).