BDKSurabaya – Dalam rangka mengukur efektivitas pelatihan, BDK Surabaya menyelenggarakan kegiatan Evaluasi Pasca Pelatihan. Kegiatan ini melibatkan seluruh komponen pelatihan mulai dari peserta, panitia, widyaiswara, serta pihak-pihak yang dianggap mendapatkan dampak pasca pelatihan.
Sebanyak 8 jenis pelatihan diambil sebagai sampel selama proses pengukuran. Sampel dipilih berdasarkan waktu pelaksanaan pelatihan. Kriteria sampel adalah pelatihan yang telah terselenggara minimal 6 bulan lampau sejak September 2022. Model Kirkpatrick dipilih sebagai metode untuk mengukur sejauh mana pelatihan oleh BDK Surabaya memberikan dampak pada pihak-pihak terkait. Melalui metode ini, dampak pelatihan diukur melalui 4 (empat) tahap. Tahap pertama adalah reaksi yang diukur melalui umpan balik dari alumni terhadap pelatihan yang telah ia ikuti. Pengukuran dampak dilanjutkan ke tahap kedua yakni tahap pembelajaran. Tahap ini mengevaluasi hal-hal yang dipelajari oleh alumni selama pelatihan berlangsung dan diukur dari berbagai aspek seperti perubahan pengetahuan dan keterampilan.
Tahapan ketiga dalam model evaluasi pelatihan Kirkpatrick melakukan penilaian terhadap sikap perilaku peserta. Pada tahap ini atasan langsung, rekan sejawat, dan alumni turut serta memberikan evaluasi melalui instrumen pengukuran yang dibagikan oleh Tim EPP BDK Surabaya. Tingkatan teratas pada model evaluasi pelatihan Kirkpatrick mengevaluasi secara keseluruhan. Pada tahap ini Tim EPP BDK Surabaya yang sekaligus menjadi tim evaluator melakukan analisis. Hasil analisis inilah yang nantinya akan menggambarkan kinerja BDK Surabaya serta dampak pelatihan terhadap alumni dan instansinya.
Demi menyukseskan kegiatan ini, BDK Surabaya bekerja sama dengan para admin unit SIM Diklat di 38 Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur, UPT Asrama Haji, dan Kantor Kementerian Agama Wilayah Provinsi Jawa Timur untuk menjadi jembatan penghubung antara BDK Surabaya dengan alumni dan instansinya. Pengukuran dilakukan secara daring dengan menyebarkan kuesioner melalui googleform pada alumni pelatihan dan pihak terkait. Hingga berita ini diterbitkan, sebanyak 370 responden telah berpartisipasi. (WT)