Senin, (8/7/24) – Pelatihan di Wilayah Kerja secara blended yang melibatkan berbagai kabupaten secara resmi dibuka hari ini, menandai sebuah langkah strategis dalam mengatasi kesenjangan kompetensi di era globalisasi yang terus berkembang. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan dalam dua tahap, menggabungkan sesi online langsung melalui Zoom dan pembelajaran klasikal untuk mencapai hasil yang optimal.
Tahap pertama dari pelatihan ini adalah sesi online langsung menggunakan platform Zoom yang berlangsung dari tanggal 8 hingga 10 Juli 2024. Format ini dirancang untuk memberikan fleksibilitas kepada peserta dalam mengikuti pelatihan dari lokasi masing-masing, memungkinkan mereka untuk berinteraksi secara langsung dengan instruktur dan sesama peserta meskipun berada di lokasi yang berbeda. Dengan teknologi video konferensi, peserta dapat mengikuti sesi dengan real-time feedback, diskusi, dan tanya jawab.
Tahap kedua dari pelatihan ini adalah pembelajaran klasikal yang akan dilaksanakan pada tanggal 17 hingga 20 Juli 2024. Pada tahap ini, peserta akan berkumpul secara langsung di lokasi yang telah ditentukan untuk mendalami materi pelatihan dengan pendekatan praktis. Sesi ini akan menyediakan kesempatan untuk interaksi langsung yang lebih mendalam, pembelajaran berbasis kasus, dan pemecahan masalah bersama.
Pelatihan kali ini terdiri dari beberapa topik yang sangat relevan dengan kebutuhan masing-masing daerah, yaitu:
1. Teknis Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Level 1 – Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang prosedur pengadaan barang dan jasa pemerintah, yang merupakan aspek penting dalam pengelolaan anggaran dan proyek pemerintah.
2. Manajemen Penyelenggaraan Pondok Pesantren Kabupaten Banyuwangi– Berfokus pada pengelolaan dan pengembangan pondok pesantren untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama di wilayah tersebut.
3. Pelatihan TIK MTs Kabupaten Sampang – Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknologi informasi dan komunikasi di Madrasah Tsanawiyah (MTs), guna mendukung proses belajar mengajar yang lebih efektif dan efisien.
4. Manajemen Pembelajaran Madrasah Diniyah Kota Probolinggo – Menyasar pada pengelolaan dan strategi pengajaran di Madrasah Diniyah untuk meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan di kota tersebut.
Acara pembukaan pelatihan ini dihadiri oleh Kepala Balai Diklat Keagamaan Surabaya, Dr. H. Japar, M.Pd., yang memberikan sambutan penuh semangat dan dorongan kepada seluruh peserta. Dalam sambutannya, Dr. Japar menekankan pentingnya adaptasi dan inovasi teknologi dalam pendidikan. Beliau mendorong para guru dan pengelola lembaga pendidikan untuk terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi guna meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan kepada masyarakat dan siswa.
Dr. Japar menyatakan, “Di era globalisasi ini, teknologi merupakan alat yang sangat penting untuk meningkatkan efektivitas pendidikan. Dengan adanya sesi online langsung melalui Zoom, peserta dapat berinteraksi secara real-time tanpa harus terbatas oleh jarak. Tahap klasikal kemudian akan memperkuat pemahaman dan penerapan materi secara langsung. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu peserta untuk tidak hanya memahami tetapi juga mengimplementasikan teknologi secara optimal dalam proses belajar mengajar mereka. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa layanan pendidikan yang kita berikan kepada siswa dan masyarakat adalah yang terbaik dan sesuai dengan perkembangan zaman.”
Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan di berbagai daerah. Dengan pendekatan blended learning yang menggabungkan sesi online langsung dan pembelajaran tatap muka, diharapkan peserta dapat memperoleh manfaat maksimal dari pelatihan ini dan mengaplikasikan ilmu serta keterampilan yang diperoleh untuk kemajuan lembaga pendidikan dan masyarakat secara keseluruhan.