Surabaya, 17 Februari 2025 – Balai Diklat Keagamaan Surabaya, bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Kompetensi, Manajemen, Kepemimpinan dan Moderasi Beragama resmi membuka acara Training of Trainers (ToT) yang berlangsung mulai hari ini hingga 22 Februari 2025. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan widyaiswara dari berbagai Balai Diklat dan Loka Diklat Keagamaan di seluruh Indonesia, dengan tujuan untuk melahirkan trainer-trainer yang bisa menggali pengetahuan serta keterampilan peserta agar mampu mengembangkan dan menjalankan moderasi beragama.
Acara yang dilaksanakan di Surabaya ini, dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM, Prof. Dr. Ali Ramdhani, S.TP., M.T., yang dalam sambutannya menggarisbawahi pentingnya pemikiran kritis sebagai pondasi bagi eksistensi manusia. “Eksistensi manusia bukan ditentukan oleh fisik atau penampilan, tetapi oleh kemampuan berpikirnya. Seorang trainer harus mampu menggali potensi berpikir peserta untuk meningkatkan kualitas dirinya,” tegas Prof. Ramdhani.
Beliau melanjutkan, bahwa training yang tidak mampu mendorong peserta untuk berpikir lebih kritis dan meningkatkan kapasitasnya bisa dianggap gagal. “Tujuan utama Training of Trainers adalah untuk mempersiapkan para trainer yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir, pengetahuan, dan keterampilan para peserta didik,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Prof. Ramdhani juga mengutip ajaran Aristoteles tentang kebiasaan yang membentuk karakter manusia. “Kita adalah kebiasaan kita, dan kebiasaan itu dibentuk melalui ilmu pengetahuan, keterampilan, serta keinginan dan upaya yang konsisten,” jelasnya. Menurutnya, seorang trainer tidak hanya diharapkan untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan peserta, tetapi juga untuk membentuk perilaku yang baik.
“Kebiasaan berpikir yang tajam dan keterampilan yang terasah akan sia-sia jika tidak disertai dengan perilaku yang baik dan penuh integritas. Sebagai trainer, Anda harus mampu membentuk manusia yang tidak hanya cerdas dan terampil, tetapi juga memiliki perilaku yang mencerminkan nilai-nilai luhur,” tambah Prof. Ramdhani.
Acara ini juga dihadiri oleh Sekretaris Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag., serta para Kepala Balai Diklat dan Loka Diklat Keagamaan dari seluruh Indonesia. Semua pihak sepakat bahwa Training of Trainers ini merupakan langkah penting untuk mencetak trainer yang tidak hanya berkompeten dalam bidang keilmuan dan keterampilan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menginspirasi perubahan positif di masyarakat.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para widyaiswara akan lebih siap dalam mendidik dan melatih generasi penerus bangsa, dengan menjadikan pemikiran yang kritis, keterampilan yang mumpuni, dan perilaku yang baik sebagai fondasi utama dalam proses pengajaran. Dengan semangat ini, Training of Trainers di Surabaya menjadi lebih dari sekadar pelatihan, tetapi sebuah gerakan untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berintegritas tinggi di Indonesia. (m)